Sebanyak 200 sapi ditemukan mati pada Jumat di peternakan  Portage  County, Wisconsin. Namun pejabat mengatakan tak ada ancaman  mengancam  manusia atau hewan lain. 
Sapi mati itu diangkat  menggunakan semi-truk dan sisa peternakan  di karantina. Awalnya pemilik  sapi mati dan dokter hewan lokal yakin  virus Infectious Rhinotracheitis  Bovine (IBR) atau Bovine Virus  Diarrhea (BVD) adalah penyebab kematian  hewan itu.
WSAW News melaporkan update terbaru menyatakan  pneumonia adalah  penyebab kematian massal sapi itu meskipun kasus  pneumonia jarang  terjadi. Uji sedang dilakukan guna menentukan apa  penyebabnya.
Meski tampak tak terkait, banyak kejadian kematian  hewan massal di  Amerika Serikat (AS) dan seluruh dunia sebulan terakhir.  Ribuan burung  jatuh mati dari langit di Arkansas di Malam Tahun Baru.
Kematian  ikan massal pun terjadi 100 mil dari Arkansa kemudian. Pada  pekan  berikutnya, kematian massal burung dilaporkan terjadi di  Louisiana dan  Kentucky. Selain itu, laporan burung mati juga terjadi di  Italia dan  Swedia, serta banyak insiden serupa di California dan  Alabama.
Kematian  ikan massal juga dilaporkan terjadi di Chicago, Maryland,  Brasil dan  Selandia Baru serta bersama 40.000 kepiting mati terdampar  di pantai  Inggris. Banyak penjelasan mengenai kematian massal hewan  itu, mulai  dari kembang api, tabrakan semi-truk, kebanyakan makan  hingga cuaca  dingin.
Cuaca dingin juga diduga menjadi penyebab kematian ikan dan kepiting.  Seperti dikutip Huffingtonpost menurut AP, kematian massal hewan ini  tak semuanya tak biasa. 16.26
16.26
 Denny
Denny
 
0 komentar:
Posting Komentar