Ilmuwan mengembangkan teknik pelapis kertas dengan  nanopartikel  perak. Ini merupakan kombinasi bakteri kertas yang cocok  sebagai bahan  kemasan makanan. 
Bahan perak sebelumnya  banyak digunakan untuk melawan bakteri  dan nanopartikel. Perak sudah  sering digunakan dalam industri tekstil,  serat, plastik dan logam nuntuk  aplikasi biomedis.
Teknologi ini digunakan untuk melapisi luka  dan kateter tahan  mikroba. Materi ini juga dapat dipakai sebagai bahan  penghilang bau  pada kaos kaki.
Awalnya, ilmuwan belum mampu  mengumpulkan partikel perak yang setara  satu per 50 ribu ketipisan  rambut manusia, dalam sebuah lapisan kertas  biasa. Namun, materi terbaru  yang menggunakan ultrasound atau  gelombang suara berfrekuensi tinggi,  mampu menahan partikel itu di  dalam kertas.
Teknik yang  diperkenalkan tim ilmuwan yang dipimpin Aharon Gedanken  dari Bar-Ilan  University, Israel, ini dipublikasikan di jurnal Langmur  yang diterbitkan American Chemical Society.
Dalam  uji coba laboratorium, lapisan yang disebut sebagai kertas  pembunuh ini  berhasil mengumpulkan aktivitas bakteri yang mampu melawan  E. Coli dan  S. Aureus, dua unsur penyebab keberadaan bakteri makanan.
"Aplikasi menakjubkan ini menunjukkan kemampuan untuk kemasan bahan  makanan yang berlangsung lama di rak," tulis ilmuwan.
Jika  ini benar dimanfaatkan, produk makanan akan dilapisi kertas  berisi  nanopartikel perak yang terdiri dari berbagai bakteri yang mampu  menahan  bakteri perusak kualitas makanan.
Selain kemasan makanan, metode pelapis itu dapat digunakan untuk  membuat properti tahan air. 16.29
16.29
 Denny
Denny
 
0 komentar:
Posting Komentar