Pantas saja bila seekor merpati pos di Kolombia terengah-engah.    Ditakdirkan membawa surat, burung ini justru disuruh menjalankan tugas    yang penuh berisiko dan teramat berat, yaitu membawa paket ganja dan    kokain ke penjara di kota Bucaramanga.
Menurut stasiun berita Fox News, sipir penjara dengan mudah menangkap  burung yang  sudah kelelahan itu di  luar tembok. Di punggungnya,  terdapat kantung  berisi ganja dan kokain  seberat 45 gram.
Menurut komandan  polisi Bucaramanga, Jose Angel Mendoza, ini adalah   modus baru bagi para  napi untuk mendapatkan narkoba. Mendoza  mengatakan  bahwa merpati pos itu  tidak mampu membawanya terbang  sehingga tidak  dapat melalui tembok  penjara.
Dua orang sipir penjara dapat menangkap merpati itu  tanpa kendala   yang berarti. “Kami menemukan burung itu beberapa meter  dari tembok   mencoba terbang dengan paket tersebut. Namun karena  kelebihan beban,   burung itu tidak berhasil melancarkan misinya,” ujar  Mendoza.
Mendoza mengatakan kemungkinan merpati pos itu dilatih  oleh   narapidana atau temannya di luar penjara. Saat ini, tengah  diselidiki   siapa yang mengirimkan dan akan menerima paket itu.
Ini  bukan kali pertama kepolisian Kolombia menghadapi kasus dimana   binatang  digunakan sebagai sarana kejahatan. Sebelumnya pada September   tahun  lalu, dilansir dari stasiun berita Sky News, polisi berhasil  mengamankan seekor kakaktua yang digunakan oleh anggota geng pengedar  narkoba sebagai pengawas.
Kakaktua  telah dilatih untuk memberikan sinyal jika pada lokasi geng   tersebut  bertransaksi terlihat polisi mendekat. Menurut laporan   kepolisian,  terdapat 1000 ekor burung kakaktua yang dilatih untuk   menjadi pengawas  polisi di Kolombia.
“Kami mendapatkan kakaktua yang ketika  melihat polisi akan berteriak   “lari! Lari!”,” ujar komandan polisi kota  Barranquilla, Fredy Veloza.
 16.28
16.28
 Denny
Denny
 
0 komentar:
Posting Komentar