Jumat, 18 Februari 2011

Israel Paksa Pasien Gaza Menjadi Mata-Matainte


Sebuah kelompok hak asasi manusia telah menyalahkan Israel karena telah melanggar hak-hak pasien warga Palestina yang meninggalkan Gaza untuk melakukan perawatan medis dengan mengintensifkan interogasi terhadap mereka.
Data yang dikumpulkan oleh al-Meezan Pusat Hak Asasi Manusia dan afiliasi internasionalnya menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien Palestina yang diinterogasi dan dipaksa untuk memberikan informasi sebagai imbalan atas izin untuk meninggalkan Jalur Gaza untuk perawatan medis, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Rabu kemarin (16/2).
Sameer Siqqout dari kelompok HAM itu mengatakan bahwa pasien telah menolak untuk berbicara dengan wartawan karena takut akan pembalasan yang dilakukan oleh pemerintah Israel. Banyak pasien dan rekan mereka ditangkap setelah diwawancarai oleh badan intelijen Israel, katanya.
Satu pasien mengatakan bahwa ia menderita kanker dan pergi dengan anaknya untuk berobat ketika ia dihentikan oleh agen-agen Israel yang menegaskan bahwa ia dapat menyeberangi perbatasan hanya jika ia menjadi mata-mata untuk mereka.
Pemblokadean yang Israel lakukan telah menyebabkan kekurangan peralatan medis akut yang diperlukan dan obat-obatan di rumah sakit Gaza sedangkan jumlah pasien yang sakit parah cukup tinggi.
Situasi ini sangat berbahaya bagi pasien dengan sakit kronis yang harus menjalani pengobatan untuk waktu yang lama dan bagi mereka yang memerlukan operasi darurat.
Ratusan pasien di Jalur Gaza berisiko mengalami kematian kecuali mereka diberikan obat-obat yang sangat mereka butuhkan.
Menurut Betselem kelompok hak asasi Israel, rezim Tel Aviv telah menyangkal hak-hak penduduk Gaza untuk mendapat perawatan medis di Gaza dan untuk mengakses perawatan di luar wilayah tersebut.
Banyak pasien mengatakan bahwa Israel Security Agency (ISA) telah menginterogasi dan memfoto mereka yang bertentangan dengan keinginan mereka sendiri. Para pakar mengatakan bahwa rezim Israel juga memeras pasien Gaza karena terobsesi dengan masalah keamanan.
Dokter Israel untuk Organisasi Hak Asasi Manusia juga menyalahkan ISA karena telag mengeksploitasi pasien Gaza dalam hal izin keluar wilayah yang terkepung tersebut.
Departemen Kesehatan di Gaza telah menyatakan peringatan akibat kekurangan obat saat ini yang disebabkan oleh blokade Israel sehingga mengakibatkan krisis kesehatan yang serius bagi pasien Palestina.
Kementerian itu mengatakan bahwa banyak pihak yang telah menyuarakan keprihatinan dan enyerukan kepada masyarakat internasional untuk berdiri membela pasien di Jalur Gaza.

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Modern Warfare 3
Hello
Denny
tel.:08389806xxxx
fax:
denny26397@hotmail.com
denny96.blogspot.com