Jakarta - Kabar soal naturalisasi para pemain timnas SAD oleh Uruguay ditanggapi miris oleh pengamat sepakbola Budiarto Shambazy, Menurut Budi itu hanyalah sebagai pengalihan isu menjelang raparnas PSSI karena tak masuk akal jika Uruguay benar ingin melakukannya.
Beredar kabar tentang adanya kemungkinan Uruguay menaturalisasi pemain-pemain Indonesia yang sudah tiga tahun tinggal di negeri tersebut. Manajer program Demis A Djamaoeddin mengatakan bahwa ia menerima surat elektronik dari bagian Legal soal wacana dari Federasi Sepakbola Uruguay (AUF) untuk menaturalisasi pemain Indonesia yang sudah tiga tahun berada di sana.
Ketika diminta tanggapannya soal hal tersebut, Budi yang juga wartawan di sebuah suratkabar nasional itu mengaku ada ketidakjelasan soal hal tersebut. Sebab konfirmasi hanya datang dari pihak Indonesia saja, sementara sampai saat ini pihak Uruguay belum memberikan pernyataan apapun soal itu.
"Kita merasa isu itu masih sumir (kabur). Info itu hanya datang dari pihak Demis (Manajer Tim SAD), sedangkan dari pihak federasi Uruguay belum ada," ucap Budi dalam perbincangan dengan detiksport, Rabu (12/1/2011) siang WIB.
Lebih lanjut Budi merasa ini hanyalah akal-akalan PSSI saja untuk mengalihkan isu jelang digelarnya Raparnas, 21-24 Januari mendatang di Bali. Soalnya ada kabar soal rencana Nurdin Halid ingin mengganti waktu penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) PSSI dari bulan April ke November, dengan harapan Indonesia menjadi juara di SEA Games dan Nurdin mendapat angin segar untuk kembali maju dalam pemilihan ketum.
Selain itu Budi mempertanyakan kenapa Uruguay tidak mencari pemain naturalisasi ke negara-negara tetangganya seperti Brasil, Argentina, atau Paraguay yang terbukti kualitas pemain serta sepakbolanya lebih baik dari Indonesia.
Apalagi menurut data FIFA, Uruguay punya 241.300 pemain bola, 41.800 di antaranya pemain terdaftar dan mempunyai 1.220 klub.
"Buat apa mereka jauh-jauh mencari sampai Indonesia. Kan mereka bisa cari di Brasil, Argentina atau Paraguay. Saya curiganya ini hanya pengalihan isu karena sebentar lagi akan diadakan raparnas. Jangan sampai media terjebak dalam isu seperti. NH ini udah main akal-akalan supaya ia bisa menjabat lebih lama lagi," tegasnya.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar